Menunggu Beduk Berbunyi

Bentuknya kecil dan tidak terlalu tipis tapi juga tidak tebal, seperti buku saku. Ditulis oleh Buya Hamka. Terdiri atas dua cerita yang berlatar belakang tahun 30-40an. Jujur saya agak kesulitan memahami maksud kalimatnya karena menggunakan gaya bahasa Minang dan sastra lama. Tidak banyak, sedikit saja. Satu cerita mengisahkan tentang sepasang suami istri Minang berbeda kasta … Continue reading Menunggu Beduk Berbunyi